Mengatasi Anak Susah Makan dengan Pendekatan Holistik
Pelajari penyebab anak sulit makan secara pendekatan holistik, mulai dari defisiensi limpa hingga faktor emosional, serta cara penanganannya yang holistik.
RSH-24
7/11/20253 min baca
Berikut adalah penjelasan lengkap dan detail mengenai alasan anak-anak susah makan serta pendekatan pengobatannya:
1. Penyebab Anak Susah Makan
Menurut pendekatan pengobatan tradisional Tiongkok dalam buku ini, kesulitan makan pada anak bukan hanya karena faktor psikologis atau kebiasaan, tetapi karena adanya keteraturan organ internal, terutama:
A. Defisiensi Limpa (Defisiensi Limpa)
Gejala: Anak mudah lelah, memiliki nafsu makan rendah, wajah pucat, perut kembung, tinja lunak.
Penjelasan: Limpa bertanggung jawab untuk mengubah makanan menjadi Qi (energi) dan darah. Jika limpa lemah, proses ini terganggu, dan anak menjadi tidak lapar karena tidak ada “kebutuhan” akan makanan secara fisiologis .
B. Retensi Makanan (Retensi Makanan)
Gejala: Nafsu makan buruk, perut buncit, napas bau, tinja bau, tidur tidak nyaman.
Penjelasan: Ini terjadi ketika makanan tidak tercerna dengan baik, menumpuk di lambung dan usus. Kondisi ini juga mencakup limpa dan memperparah kekurangan nafsu makan.
C. Kondisi Emosional
Emosi seperti kekhawatiran, ketegangan dalam keluarga, atau tekanan psikologis dapat menyebabkan stagnasi Qi Hati yang mempengaruhi fungsi pencernaan.
Hal ini menyebabkan anak kehilangan selera makan atau bahkan mengalami gangguan pencernaan
2. Cara Mengatasi Anak Susah Makan
a. Pengobatan Herbal
Konsumsi Zoomvit dengan kombinasi herbal, probiotik dan madu yang bagus untuk pencernaan dan tumbuh kembang anak
b. Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup
Makanan harus mudah dicerna, tidak terlalu manis atau berminyak.
Makan dalam porsi kecil tetapi sering.
Jadwal makan yang teratur sangat penting untuk membantu kerja limpa.
Hindari ngemil yang berlebihan, terutama makanan ringan modern yang memperparah kelemahan pencernaan.
c. Perawatan Emosional
Jika penyebabnya adalah stres atau konflik keluarga, penting untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan hangat bagi anak.
Kontak emosional yang penuh kasih sayang dapat memperbaiki energi hati dan mendukung fungsi pencernaan.
Bisa ditambahkan juga terapi pijat untuk nafsu makan rendah pada anak-anak.
1. Pijat untuk Memperkuat Limpa (Defisiensi Limpa)
Tujuan: Menghangatkan dan mengaktifkan energi limpa dan lambung agar nafsu makan meningkat dan pencernaan lebih kuat.
Teknik pijat:
Lokasi pijat: Sekitar daerah perut kiri tengah (di bawah tulang rusuk, area meridian limpa-lambung).
Gerakan: Gerakan melingkar searah jarum jam di atas perut dengan tangan hangat selama 5–10 menit.
Waktu terbaik: Setelah mandi pagi dan sebelum tidur malam.
Tambahan:
Gunakan minyak hangat seperti minyak telon untuk membantu menghangatkan pusat pencernaan.
Bisa ditambahkan minyak pala untuk anak yang gelisah.
2. Pijat untuk Retensi Makanan (Retensi Makanan)
Tujuan: Membantu mengurangi stagnasi makanan dan memperlancar pergerakan lambung dan usus.
Teknik pijat:
Pijat titik-titik akupresur:
Zusanli (ST 36) : 4 jari di bawah tempurung lutut, di bagian luar tulang kering. Gunakan tekanan lembut melingkar 30–60 detik. Pakai jarinya anak-anak.
SP 6 (San Yin Jiao): 3 jari di atas mata kaki bagian dalam. Titik ini merangsang sistem pencernaan dan memperkuat limpa. Pakai jarinya anak-anak.
Pijat perut: Gerakan memutar (searah jarum jam) di sekitar pusar menggunakan minyak kayu putih atau minyak telon, 5–10 menit.
Catatan penting:
Jangan dipijat setelah makan besar.
Jika perut terasa penuh, keras, atau anak mengeluh sakit saat disentuh, hindari tekanan kuat.
Dalam kasus retensi makanan berat (perut sangat keras, muntah-muntah, demam tinggi), penulis menyarankan untuk segera mencari bantuan tenaga medis karena kondisi ini bisa berkembang dengan cepat.
Sumber: Buku Herbs in the Treatment of Children: Leading a Child to Health karya Julian Scott dan Teresa Barlow
#HerbalUntukAnak #AnakSusahMakan #DefisiensiLimpa #RetensiMakanan #PencernaanAnak #PengobatanHolistik





