My New Life

CATATAN HARIAN

Zumrotul Khasanah

5/22/20251 min baca

My New Life

Di masa lalu, saya merasa iri dengan teman-teman yang memiliki keluarga care: tidak hanya segi material tapi juga penuh perhatian, apresiasi dan kasih sayang. Mungkin saya mendapatkan juga dari keluarga, tapi bagi saya itu tidak cukup kuantitas dan kualitasnya. diri ini selalu merasa kekurangan. Hingga akhirnya saya menyadari bahwa oo ini masalah diri saya. Saya mengalami krisis.

Bagi keluarga, mungkin sudah memberikan apa yang mereka ketahui bisa diberikan. Tapi inilah masalah saya karena tidak sesuai ekspektasi sehingga merasa tidak ada yang bisa memahami diri saya bahkan keluarga sendiri. Orang terdekat bagi sy juga tidak begitu mengenal, Apalagi memahami pola berpikir saya.

Setelah memahami kalau saya krisis, saya memilih untuk mulai mengubah posisi diri sendiri karena saya tidak bisa menuntutkan keinginan diri saya pada yang diluar diri...

Lalu Apa yang mulai bisa saya lakukan?

saya buat grup WA keluarga, mengajak untuk mulai dinner, makan bersama keluarga, piknik bersama dan berani curhat apa yang dirasakan, dipikirkan dan dipelajari atau hanya sebatas cerita aktivitas yang dilakukan apa saja. Bisa cerita langsung ataupun lewat videocall.

Kalau ada masalah, "mari bicara" heart to heart.

Akhirnya saya tau, perasaan itu tanggungjawabku sendiri. Selama saya merasa sebagai korban, menjadi orang yang pesimis dan merasa iri dengan keluarga yg lain, maka saya akan selalu meratapi keadaan itu. Larut dalam penderitaan.

Saat saya mengubah posisi diri, maka saya merasa bahagia menjalani hidup ini. Keluarga saya sudah sempurna. Saya mencintainya. Saya sayang, merasa akrab dan hangat seperti keinginan saya waktu kecil itu. Saya menjalani proses pembersihan dan itulah yang saya dapatkan. Alhamdulillah semua karena cahaya keilahian hadir dan memenuhi ruang dalam jiwa-jiwa kami.

Jiwa dari yang ilahi itu cinta, jiwa dari ego itu membawa penderitaan. Jika kita masih merasa menderita, teruslah utk membersihkan ego dan memilih keilahian.